vcdiversity.org

vcdiversity.org – Di Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, sebuah peristiwa yang menggemparkan masyarakat setempat telah terjadi. Seorang pria yang dikenal sebagai Papa S telah memberikan kesaksian tentang penangkapan istrinya dalam keadaan yang kompromi dengan Romo Agustinus Iwanti, seorang Pastor Paroki di daerah tersebut. Keterkejutan Papa S mencapai puncaknya ketika ia menemukan keduanya bersama dalam satu selimut di kamar tidur.

Pengungkapan Kronologi Oleh Papa S

  • Penemuan di Dini Hari:
    Papa S menceritakan bahwa dalam keadaan tidak terduga, ia mendapati istrinya dan Romo Gusti bersama dalam satu selimut di kamar tidur rumah mereka pada suatu dini hari.
  • Reaksi Spontan:
    Kejadian tersebut memicu reaksi spontan dari Papa S, yang dengan penuh emosi menarik selimut tersebut dan menemukan keduanya dalam posisi berpelukan.

Hubungan Sebelumnya dan Kejadian Malam Itu

  • Hubungan Keluarga:
    Meskipun memiliki hubungan baik dengan Romo Gusti, yang dianggapnya sebagai anggota keluarga, Papa S menolak klaim Romo Gusti yang membantah tuduhan tersebut.
  • Jalan Cerita Malam Kejadian:
    Sebelum insiden ini terjadi, Papa S mengungkapkan bahwa Romo Gusti dan beberapa rekannya telah menghabiskan malam di rumahnya, di mana mereka bermain kartu hingga larut.

Pintu Terbuka Menuju Eskalasi

  • Kecurigaan dan Penemuan:
    Kejadian itu berawal ketika Mama S menawarkan Romo Gusti untuk menginap karena sudah larut, yang kemudian berujung pada penemuan tersebut oleh Papa S.
  • Konfrontasi dan Emosi:
    Papa S menggambarkan bagaimana emosi memuncak saat ia menemukan mereka berdua, yang menyebabkan dia menampar keduanya dan mengancam akan melakukan tindakan lebih jauh.

Reaksi dan Tindakan Papa S

  • Ambisi Pembalasan:
    Dalam keadaan emosional, Papa S sempat berusaha mengambil parang sebagai bentuk pembalasan, namun istrinya telah meninggalkan kamar saat ia kembali.
  • Perjuangan Mempertahankan Ketentraman:
    Romo Gusti berusaha menenangkan Papa S, yang saat itu tengah dilanda emosi yang mendalam dan kebingungan.

Tanggapan dan Tindakan Pasca Insiden

  • Pengakuan dan Permintaan Maaf:
    Romo Gusti kemudian memohon maaf kepada Papa S, memohon pengampunan sambil menangis, dan meminta agar kejadian tersebut dirahasiakan.
  • Laporan Resmi:
    Papa S tidak tinggal diam dan melaporkan peristiwa ini ke Kevikepan Borong, yang akan menangani kasus ini sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Sikap Keuskupan Ruteng

Keuskupan Ruteng telah menyatakan bahwa kasus ini akan ditangani sesuai dengan Hukum Gereja, dan Romo Gusti telah dinonaktifkan dari tugas pelayanannya. Insiden ini mungkin telah mengejutkan komunitas setempat, tetapi langkah-langkah sedang diambil untuk menangani situasi ini dengan ketentuan yang sesuai dalam struktur keagamaan yang ada.